Gedung Perundingan Linggarjati merupakan gedung peninggalan sejarah yang menjadi saksi dilaksanakannya perundingan Republik Indonesia dengan Pemerintah belanda pasca perang kemerdekaan. Perundingan Linggarjati dilakukan pada hari minggu tanggal 10 bulan november tahun 1946, dipilihnya Linggarjati dikarenakan tidak memungkinkan melakukan perundingan di Yogyakarta atau Jakarta.
Linggarjati merupakan sebuah desa di kecamatan Cilimus, Kuningan yang terletak di kaki Gunung Ceremai, posisinya terletak antara kota Cirebon dan Kuningan. Desa Linggarjati terletak pada ketinggian 400 meter dari permukaan air laut sehingga udara segar khas pegunungan akan terasa di sini. Untuk letak Gedung perjanjian Linggarjati sendiri terletak disebelah taman wisata Linggarjati tepatnya di wilayah Blok Wage, Dusun Tiga, Kampung Cipaku, kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan.
Gedung perundingan Linggarjati awalnya adalah bangunan gubuk milik Ibu Jasitem pada tahun 1918, kemudian pada tahun 1921 oleh seorang bangsa Belanda dirombak menjadi rumah semi permanen, pada tahun 1930-1935 setelah dibeli keluarga kebangsaan Belanda Van Ost Dome dirombak menjadi rumah tinggal, kemudian pada tahun 1935 -1946 dikontrak Heiker untuk dijadikan Hotel yang bernama RUSTOORD.
Museum Linggarjati
Di Gedung Perundingan Linggarjati atau Museum Linggarjati kamu bisa melihat peninggalan sejarah 69 tahun yang lalu. Meskipun perabotan yang ada di dalam Museum hanyalah replika tapi sesuai dengan kondisi aslinya pada saat itu, sehingga mampu memberikan gambaran suasana yang terjadi ketika itu. Deretan kursi di sebelah kiri ditempati delegasi pihak Indonesia, dipimpin Sutan Sjahrir perdana menteri pertama Indonesia. Pihak Belanda menempati deretan kursi di sebelah kanan. Bertindak sebagai mediator adalah diplomat Inggris Lord Killearn. Selama perundingan berlangsung, Lord Killearn dan beberapa delegasi Belanda menginap di Linggarjati, kamar-kamar yang ditempati tokoh-tokoh perundingan dilabeli dengan baik sehingga bisa kita ketahui.
Sejumlah foto-foto dokumentasi seputar perundingan menghiasi dinding Ruang Perundingan Linggarjati. Di halaman depan bawah terdapat sebuah monumen dengan mural yang menggambarkan ketua delegasi kedua belah pihak saling berjabat tangan, disaksikan oleh Lord Killearn sebagai mediator. Di bawahnya adalah pokok Naskah Linggarjati yang berisi 17 pasal.
0 komentar:
Posting Komentar